Motivasi Belajar di Masa Pandemi

Virus pandemi corona tidak terasa sudah memakan banyak korban jiwa bahkan bukan hanya korban jiwa, kegiatan aktivitas biasa yang kita lakukan menjadi terhambat dikarenakan pandemi corona ini. Sebagai peserta didik kita terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka, tetapi di masa pandemi ini kita tidak melakukan hal tersebut. Hal ini sangat berdampak bagi guru maupun peserta didik. Kita diwajibkan harus menguasai teknologi agar tidak tertinggal kegiatan belajar pembelajaran secara online atau biasa disebut BDR.

Kegiatan pembelajaran online berdampak pada motivasi belajar siswa, tak sedikit yang merasa belajar online membuat para peserta didik merasa ilmu yang didapatkan tidak semaksimal ketika sedang melakukan pembelajaran secara tatap muka. Berbagai alasan yang diberikan peserta didik saat pembelajaran online, seperti masalah kuota, masalah handphone, membantu orang tua dan lain sebagainya. Motivasi belajar tumbuh dari dalam diri peserta didik, adapun ciri-ciri rendah motivasi belajar siswa di saat masa pandemi, sebagai berikut:

  1. Terbiasa menunda tugas yang diberikan oleh guru
  2. Mencari alasan agar tidak mengikuti kelas online
  3. Cenderung melihat tugas teman (mencontek)
  4. Tidak mendengarkan penyampaian materi guru
  5. Tidak pernah bertanya kepada guru ketika tidak memahami suatu materi
  6. Tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas

Jika peserta didik sudah mengalami beberapa ciri-ciri diatas, maka bisa dikatakan ia tidak memiliki motivasi belajar yang baik. Maka dari itu motivasi belajar harus ditingkatkan dan beberaoa tips agar motivasi belajar dapat ditingkatkan lebih baik, sebagai berikut

  1. Belajar dengan suasana baru

Walaupun dimasa pandemi ini belajar harus di rumah para peserta didik bisa melakukan pembelajaran dengan suasana baru, sebagai contoh siswa melakukan pembelajaran di halaman rumah, dengam merenovasi kamar menjadi suasana baru. Hal ini mampu meningkatkan motivasi belajar dikarenakan suasana yang berbeda

 

  1. Menyediakan hiburan

Belajar dengan suasana dirumah sudah diketahui sedikit hiburan tidak sepeti di sekolah biasanya, hiburan itu bisa kita buat sendiri. Sebagai contoh mendengarkan musik, menyediakan cemilan bisa dan menyediakan minuman favorit. Hal ini membuat para peserta didik merasa tidak jenuh dikarenakan adanya hiburan yang berada didekatnya

 

  1. Mengatur waktu belajar

Walaupun belajar dalam rumah diterapkan oleh sekolah, bukan berati peserta didik selama 24 jam melakukan pembelajaran. Mengatur jam pembelajaran sangat penting. Contoh dari jam 19.00 hingga 21.00 peserta didik belajar secara mandiri dan mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh para guru.

  1. Mencari teman belajar

Teman belajar termasuk pada bagian motivasi belajar, dimana peserta didik merasa memiliki teman diskusi ketika dia sulit memahami suatu materi atau merasa bosan dengan kesendirian nya ketika saat belaja, maka dengan memiliki teman belajar peserta didik cenderung bersemangat ketika melakuka pembelajaran di masa pandemi.

  1. Belajar dari berbagai sumber

Materi yang disampaikan oleh guru melalu whatsapp, zoom, google meet, googleclasroom dan lain sebagainya sudah lengkap, tetapi para peserta didik ketika merasa materi yang disampaikan oleh guru sulit di pahami bisa ditanyakan langsung kepada guru mata pelajarannya dan jika masih bisa belum memahami matei tersebut, peserta didik dapat melakukan pembelajaran dari berbagai sumber. Bisa dari youtube, google cendikia dan lain sebagainya. Hal ini berfungsi agar peserta didik lebih membuka wawasan tentang materi tersebut secara lebih luas.

Adapun menurut pendapat para ahli Untuk peningkatan motivasi belajar menurut Abin Syamsudin M. 1996 (dalam Hamdu. 2011) yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatoryna dalam tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara lain: 1) Durasi kegiatan, 2) Frekuensi kegiatan, 3) Presistensinya pada tujuan kegiatan, 4) Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5) Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6) Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7) Tingkat kualifikasi prestasi, 8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan. Maka dari itu motivasi belajar tumbuh dari dalam diri sendiri dan menyadari bahwasanya motivasi belajar adalah hal penting yang harus dimiliki oleh para peserta didik.

 

Daftar pustaka :

Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di sekolah dasar. Jurnal penelitian pendidikan12(1), 90-96.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *