Tips menangani rasa gugup / takut saat presentasi didepan umum

siapa sih yang tidak merasakan gugup atau takut didepan orang banyak ?

pasti semua orang merasakan hal yang sama saat pertama kali membuat presentasi. Rasa takut akan disindir, gagal, dan diremehkan pasti. Akan tetapi bila kita hanya menuruti rasa takut maka masa depan tidak bisa berkembang sesuai dengan yang kita harapkan. Lalu bagaimana cara mengatasi rasa kurang percaya diri tersebut ?

1. Persiapan

Tidak ada presentasi yang lebih baik, dari sebuah presentasi yang dipersiapkan dengan baik.

Persiapan ini penting, selain untuk mendukung kesuksesa keseluruhan presentasi, persiapan akan membantu Anda lebih percaya diri, lebih tenang menghadapi presentasi yang Anda lakukan.

Apa saja yang perlu dipersiapkan?

Semua hal yang perlukan untuk mendukung kesuksesan presentasi harus Anda persiapkan.

Mulai dari penetapan tujuan, mengalasi siapa audiens yang akan hadir, penguasaan dan penyusunan materi, pembuatan media visual menarik jika memang menggunakan media visual dan lain-lain.

Jadi jika Anda ingin bisa mengatasi grogi, ingin sukses dalam presentasi lakukan persiapan dengan baik.

2. Datanglah Lebih Awal dan Kenali Lingkungan Presentasi Anda

Cara ini bagus Anda lakukan, khususnya untuk Anda yang akan melakukan presentasi di tempat baru, dengan audiens yang Anda belum kenal.

Dengan Anda datang lebih awal Anda akan punya kesempatan untuk mengenali dan merasakan suasana ruangan yang akan Anda gunakan, mengecek persiapan dari sisi peralatan dan sebagianya, plus Anda juga akan punya kesempatan untuk mengenali audiens Anda. Meski memang, tidak bisa semuanya, namun demikian jika Anda bisa melakukannya, percayalah Anda akan jauh lebih tenang.

3. Berpikir positif

Ketika kita sebagai pembicara sudah melakukan persiapan dengan baik, rasa percaya diri kita memang akan meningkat, tapi bukan berarti menjamin 100% bahwa grogi itu hilang sama sekali.

Karena terkadang saat kita sudah di ruangan presentasi, ketika semua audiens sudah hadir, runtutan acara atau kegiatan sudah dibuka, tiba-tiba rasa grogi muncul.

Itu bisa terjadi pada siapa saja.

Termasuk saya pernah mengalami.

Dan umumnya itu terjadi karena pikiran-pikiran negatif yang ada di dalam pikiran kita.

Seperti khawatir melakukan kesalahan, takut ide atau pesan yang disampaikan tidak diterima, dan lain-lain.

Jika Anda mengalami hal tersebut atau merasakan hal tersebut, maka segera alihkan pikiran Anda ke hal yang positif. Pikirkan Anda akan sukses membawakan presentasi Anda, yakini itu.  Pikirkan audiens akan mengepresiasikan ide atau pesan yang Anda sampaikan.

Bahkan kalau misalnya sebelum Anda tampil ada seseorang yang terlebih dulu bicara, misalnya moderator atau atau sambutan panitia atau siapun, dari pada Anda memikirkan hal-hal yang tidak perlu, maka akan lebih baik jika Anda mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh moderator atau siapapun yang bicara sebelum Anda.

Ini akan baik untuk Anda, akan membuat Anda lupa dengan kekhawatiran yang sebelumnya Anda pikirkan.

Silakan Anda buktikan.

4. Persepsikan Audiens Sebagai Teman atau Sahabat Anda

Jika rasa grogi yang Anda rasakan disebabkan karena Anda berbicara dengan orang-orang yang levelnya lebih tinggi dari Anda, maka jangan sampai Anda merasa rendah diri, mereka bodoh dan tidak sekelas dengan mereka.

Jika itu yang Anda persepsikan, maka Anda akan makin grogi.

Tapi cobalah ubah persepsi Anda, anggap mereka sebagai mitra belajar, sebagai sahabat atau teman sharing yang akan siap dan senang hati memberi Anda masukan, jika nantinya Anda melakukan kesalahan, dengan seperti ini rasa grogi akan berkurang dan Anda akan nyaman berbicara dengan mereka.

5. Perlihatkan pose tubuh yang menunjukkan rasa percaya diri tinggi

Amy Cuddy associated professor Harvard Business School di bidang penelitian sosial dalam penelitiannya mengungkapkan bahwasanya sikap tubuh kita saat kita berdiri maupun duduk dapat mengubah perasaan kita terhadap diri kita sendiri.

Jika kita mampu memperlihatkan atau mempertahankan pose tubuh yang menunjukkan bahwa kita berdaya atau memiliki rasa percaya diri yang tinggi selama 2 menit saja maka hal itu dapat membantu menurunkan level stres atau gugup yang kita rasakan.

Itu artinya saat Anda merasa grogi jangan tunjukkan pose tubuh yang menunjukkan bahwa anda lemah tidak berdaya, terlihat pasrah dengan keadaan atau situasi yang ada. Karena itu tidak akan membantu Anda mengurasi rasa grogi, melainkan malah akan membuat Anda makin grogi.
Pose tubuh kekalahan

Tapi tunjukkan pose tubuh berdaya yang terlihat penuh rasa percaya diri yang tinggi.

Pose tubuh kemenangan

Silakan Anda praktekkan dan rasakan sendiri hasilnya.

6. Atur nafas

Pada umumnya saat kita grogi  detak jantung kita berdetak lebih cepat dan perasaan menjadi tidak menentu.

Saat seperti ini Anda rasakan, cobalah untuk untuk  mengatur nafas Anda.

Penerapannya seperti ini.

Saat perasaan Anda tidak menentu, cobalah atur nafas Anda.

Jika posisi Anda masih duduk ( masih belum tampil) Anda bisa mulai dengan merilekskan tubuh Anda, terus Anda tarik nafas dari hidung pelan dan sampai maksimal, kemudian keluarkan.

Lakukan sampai rasa deg-degan Anda berkurang atau sampai Anda merasa nyaman.

Tapi mungkin Anda bertanya, bagaimana jika grogi itu menyarang saat akan maju atau saat awal-awal akan membuka presentasi mas?

Jika keadaannya seperti itu, memanfaatkan waktu saat berdiri berdiri, sambil Anda beranjak tarik nafas Anda dalam, kemudian hembuskan setelah itu Anda jalan menuju tempat.

Kemudian saat sudah berada di depan, jangan langsung bicara.

Pastikan posisi Anda rileks, posisi kaki agak terbuka selebar bahu, kemudian kalau menggunakan mix, Anda pegang mix Anda dan posisikan dengan benar, setelah itu ambil waktu sekian detik untuk memandang audiens dan melemparkan senyum, kemudian sampaikan salam.

Nah saat audiens menjawab salam, Anda tarik lagi nafas Anda dalam

7. Fokus

Dalam membawakan presentasi, fokus utama Anda adalah menyampaikan gagasan, ide, informasi atau pendapat Anda kepada audiens.

Artinya apapun yang terjadi dalam presentasi Anda, yang bisa mengganggu fokus Anda, jangan Anda pikirkan.

Sebagai contoh misalnya saat awal-awal presentasi, Anda  menyaksikan beberapa audiens yang mungkin belum respek dengan Anda, masih sibuk dengan smarphone mereka, atau masih ngobrol dengan teman sebalehnya.

Jika Anda melihat kondisi itu, cuekin saja dulu.

Jangan dipikirkan, jangan memiliki anggapan yang bukan-bukan.

Fokus saja dengan pembukaan Anda, fokus saja dengan apa yang akan Anda sampaikan dan fokuslah dengan orang-orang yang memperhatikan Anda.

Setelah Anda sudah tenang, Anda sudah menguasai panggung Anda barulah ambil tindakan supaya orang-orang yang tadinya belum respek menjadi respek dan memperhatikan Anda.

8. Salurkan grogi melalui gerakan

Ketika Anda sudah berdiri di depan audiens, sudah mulai membuka presentasi Anda hindari berdiri dengan tegang, kaki rapat berdiri dari satu titik tanpa berbindah tempat.

Saran terbaik, berdirilah dengan terbuka, kaki selebar bahu supaya Anda lebih rileks.

Kemudian saat berbicara Anda gerakkan tangan anda untuk mengurasing rasa grogi yang Anda rasakan, untuk memperkuat pesan yang Anda sampaikan.

Kalau misalnya ada ruang untuk perpindah tempat, Anda tidak berbicara di podium, sambil Anda berbicara atau saat jeda berbicara Anda bisa berjalan maju dua tiga langkah atau mungkin ke arah lain yang memungkinkan Anda melakukannya.

Percayalah ini dapat Anda lakukan grogi Anda akan berkurang, Anda akan lebih nyaman dan akan mampu mengendalikan jalannya presentasi Anda.

Kesimpulan

Pada dasarnya semua presenter pasti pernah  grogi.

Grogi bisa menimpa siapa saja dan bisa datang dan pergi begitu saja tergantung dari situasi dan kondisi yang ada. Tapi Anda tidak perlu khawatir, karena grogi bisa dikendalikan.

Caranya adalah dengan melakukan persiapan, datang lebih awal dan lakukan penyesuaian dengan lingkungan presentasi, berpikir positif, persepsikan audiens Anda sebagai teman atau sahabar, tunjukkan pose tubuh yang positif, atur nafas, fokus dan salurkan grogi melalui gerakan.

Semoga presentasi Anda berikutnya Anda bisa lebih percaya diri dan meyakinkan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *