MUMAJOGJA – Pada tanggal 9 September 2024, Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) mengadakan pelatihan penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan di kalangan pendidik dan siswa dalam menghadapi bencana. Acara ini berlangsung di salah satu sekolah di lokasi yang rentan terhadap bencana, cukup dihadiri oleh guru, siswa, dan perwakilan orang tua, serta pihak terkait lainnya.
Narasumber Dinas Dikpora DIY Laksono Nugroho Menjelaskan SPAB
Pelatihan ini diawali dengan sambutan dari Fasilitator SPAB Dinas Dikpora DIY yang menekankan pentingnya pendidikan tentang kebencanaan. “Kita perlu membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat menyelamatkan nyawa saat bencana terjadi,” ujarnya.
Dinas Dikpora DIY Laksono Nugroho
Agenda pelatihan mencakup serangkaian kegiatan, termasuk penyuluhan tentang jenis-jenis bencana yang mungkin terjadi, seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran. Narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan wawasan tentang langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan sebelum, selama, dan setelah bencana. Peserta juga diajak untuk berlatih simulasi evakuasi, sehingga mereka dapat memahami pentingnya ketenangan dan kerja sama dalam situasi darurat.
Salah satu sesi yang menarik adalah pelatihan pembuatan Peta Risiko Bencana. Siswa diajak untuk menggambar dan menandai lokasi-lokasi berisiko di lingkungan sekolah dan rumah. Hal ini bertujuan agar mereka lebih peka terhadap bahaya yang mungkin mengancam dan dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Pada akhir pelatihan, peserta diberikan sertifikat sebagai pengakuan atas partisipasi mereka. Selain itu, SPAB juga menyediakan materi edukatif yang dapat digunakan di kelas untuk lebih memperdalam pemahaman tentang bencana dan cara-cara penanganannya.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari semua pihak. Salah satu guru mengungkapkan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami merasa lebih siap dan percaya diri untuk mengajarkan siswa tentang keamanan bencana.”
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan setiap Satuan Pendidikan mampu mengintegrasikan pendidikan bencana ke dalam kurikulum mereka, sehingga anak-anak tidak hanya belajar tentang keselamatan, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat dalam hal mitigasi bencana. Pendekatan proaktif ini merupakan langkah penting dalam membangun ketahanan bencana di kalangan generasi muda.