Yogyakarta, 15 Mei 2025 – Sebagai bagian dari upaya memperkaya wawasan dan pengalaman belajar, siswa kelas X SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta melaksanakan kunjungan edukatif ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kampus 4. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pengelolaan lingkungan dan inovasi teknologi, sekaligus mendorong siswa mengaplikasikan ilmu secara langsung melalui pendekatan praktis.
Mengenal Proses Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk
Kunjungan diawali dengan tur ke fasilitas pengolahan sampah di UAD Kampus 4. Siswa diperkenalkan pada proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan. Petugas dari UAD menjelaskan tahapan-tahapan mulai dari pemilahan sampah, fermentasi, hingga pengemasan pupuk yang siap digunakan.
Bapak Habib dalam menjelaskan proses pengolahan sampah
Siswa tampak antusias saat melihat langsung mesin pengolah sampah dan mempelajari pentingnya daur ulang untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga menanamkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Belajar Teknologi di Laboratorium Robotik
Setelah sesi pengolahan sampah, siswa melanjutkan kunjungan ke laboratorium robotik UAD. Di sini, mereka mendapatkan kesempatan untuk membuat simulasi mobil remote control yang dapat dikendalikan melalui smartphone. Dibimbing oleh dosen dan mahasiswa teknik UAD, siswa belajar tentang dasar-dasar pemrograman, elektronika, dan konektivitas nirkabel.
Perakitan robotik di Laboratorium fisika UAD
Setiap kelompok siswa bekerja sama merakit komponen sederhana dan mengintegrasikannya dengan aplikasi di smartphone. Proses ini memungkinkan mereka untuk memahami bagaimana teknologi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Seru banget! Saya nggak nyangka bisa bikin robot mobil remote control yang bisa gerak pakai HP,” ujar Calvin, salah satu siswa, dengan penuh semangat.
Manfaat Kunjungan
Kunjungan ini memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan baru tentang pengelolaan sampah dan teknologi robotik, tetapi juga terinspirasi untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan tertarik pada dunia sains serta teknologi. Guru pendamping, Bapak Hasan, menyatakan, “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membuka wawasan siswa dan memotivasi mereka mengejar cita-cita di bidang yang mereka minati.”
Dengan penuh semangat, siswa kembali ke sekolah membawa pengalaman baru dan inspirasi untuk terus belajar serta berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat. Kunjungan ini menjadi bukti bahwa pembelajaran di luar kelas dapat menjadi sarana efektif untuk membentuk generasi yang peduli dan inovatif.