Wayang Climen : Budaya Lama, Rasa Kekinian

“Sudah seharusnya budaya dan kemajuan zaman berjalan beriringan untuk menciptakan manusia yang memiliki intelektual tinggi serta budi yang luhur. – Rofiq Rizqi Adi”

 

Sudah menjadi pemahaman bersama bahwa kemajuan zaman, sedikit banyak memberikan dampak pada budaya. Baik dampak positif maupun negatif. Jika kita lihat dari sisi negatifnya, tentu banyak hal yang dapat kita sebutkan. Salah satu contoh negatifnya adalah kurang minatnya generasi muda pada hal-hal yang berbau budaya, karena mereka sudah teralihkan dengan berbagai media sosial yang hits saat ini. Namun, jika kita lihat dari segi positifnya, tentu ada banyak pula yang dapat disebutkan, salah satunya adalah pengemasan pagelaran budaya menggunakan media sosial yang tentunya menjadi lebih menarik. Sebagai contoh, pagelaran Wayang Climen.

Wayang Climen adalah pagelaran wayang yang digelar secara terbatas dengan memotong beberapa bagian cerita sehingga lebih padat dan singkat. Selain itu pagelaran tersebut juga dikemas dengan menggunakan media online. Media online yang paling sering digunakan untuk pagelaran wayang climen ini adalah youtube. Media ini banyak dipilih karena sudah sangat akrab di kalangan masyarakat luas, sehingga harapannya dapat dinikmati oleh banyak orang secara mudah. Hal itu menjadi bukti bahwa kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media penyiaran budaya.

Hal tersebut telah dilakukan oleh SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta yang mengadakan pagelaran Wayang Climen dengan lakon “Makutha Rama”. Pagelaran ini digelar dengan penabuh dari Surya Budaya yang anggotanya merupakan guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta dan Ki Sumaryono yang didapuk sebagai dalang dalam pagelaran tersebut. Pagelaran wayang ini disiarkan secara langsung (live streaming) menggunakan kanal youtube dari Boloseno. Jika budaya dan kemajuan zaman berjalan beriringan, tentunya didasari dengan iman dan taqwa tentunya akan dapat membentuk generasi muda yang memiliki intelektual tinggi serta berbudi luhur.

Penulis : Rofiq Rizqi Adi, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *