Kurang lebih delapan bulan sudah Indoniesia mengalami pandemi Covid-19. Wabah yang disebabkan oleh Corona Virus jenis baru ini benar-benar merubah cara hidup sebagian besar manusia. Berbagai bidang dan kegiatan, khususnya yang berhubungan dengan pengumpulan masa dalam jumlah banyak, secara otomatis dihindari. Sebagai contoh yang paling nyata adalah kegiatan persekolahan yang berubah haluan dengan melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) guna menghindari penyebaran wabah ini lebih masif lagi.
Namun, pergerkan sosial manusia tetap tidak dapat berhenti begitu saja. Sekolah pun jug menerapkan hal yang sama. Segala pelayanan tetap dilakukan dengan maksimal. Sebagai contoh, SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta tetap melakukan pelayanan baik dari segi administrasi persekolahan sampai dengan pelayanan di bidang konseling (pengurusan beasiswa). Adanya kegiatan pelayanan tersebut tentunya juga dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat, oleh karena itu, SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta secara konsisten melaksanakan “3 M+”.
“3M+” merupakan sebuah gerakan yang dicanangkan sekolah, untuk menjaga diri sendiri, keluarga dekat, orang yang ada di sekitar, dengan melakukan 3 hal, ditambah 1 kewajiban, yaitu:
- Memakai Masker : SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta mewajibkan seluruh warganya untuk memakai masker apabila datang ke sekolah. Bahkan tidak hanya warga sekolah, tamu yang akan datang ke sekolah pun diminta untuk memakai masker guna mencegah penularan wabah Covid-19. Penggunaan masker yang tepat akan sanat mengurangi risiko penularan virus yang hidup di dalam droplet (cairan dari tubuh manusia).
- Mencuci Tangan : Selain memakai masker, SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta juga mewajibkan seluruh warga maupun tamu yang datang untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki area sekolah. Sekolah telah menydiakan lokasi cuci tangan di beberapa tempat, khususnya di dekat pintu masuk sekolah, agar memudaahkan siapapun yan datang untuk mencuci tangan dengan sabun.
- Menjaga Jarak : Yang tidak kalah penting adalah SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta selalu menghimbau seluruh warga dan tamu yang hadir untuk mejaga jarak dan tidak berkerumun, karena kita ketahui penyakit ini sangat mudah menular di kerumunan. Untuk mendukung hal tersebut, sekolah meniadakan kegiatan mendatangkan mengundang orang tua secara bersamaan. Contohnya, pengajian sekolah dilaksanakan dengan daring, dengan mengundang seluruh warga sekolah, termasuk siswa dan orang tua dengan cara bergabung melalui akun youtube sekolah.
Dengan 3 hal tersebut, warga SMA Muammadiyah 5 Yogyakarta telah berusaha untuk menjaga diri dari serangan virus Corona. 1 kewajiban yang harus dilakukan juga adalah berdoa dan beribadah kepada Allah supaya seluruh warga sekolah dan juga keluarga masing-masing, terhindar dari bahaya wabah penyakit. Doa yang dapat dipanjatkan agar terhindar dari wabah penyakit yang berbahaya adalah
Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa sayyi’il asqāmi.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit yang buruk.” (hadis riwayat Abu Dawud)
Demikian gerakan yang terus digalakkan di linskungan SMA Muahmmadiyah 5 Yogyakarta. Dengan adanya Gerakan 3M+, hal utama yang diharapkan adalah seluruh warga SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta tetap sehat lahir dan batin, terhindar dari segala wabah penyakit dan marabahaya, sehingga dapat tetap melaksanakan ibadah dan aktifitas dengan lancar.