Mengapa Sekolah Harus Segera Terapkan CBT (Computer Based Test) ??

Ujian berbasis komputer atau biasa disebut CBT (Computer Based Test) yang sudah diterapkan oleh pemerintah ini sekaligus menjadi model percontohan digitalisasi bagi sekolah. Digitalisasi merupakan salah satu dampak langsung dari kemajuan teknologi yang tak dapat dihindari. Kertas dan alat tulis tak dibutuhkan lagi, sementara pendidikan tetap berjalan baik menggunakan metode digital. CBT berarti seluruh proses ujian dikerjakan melalui komputer (atau perangkat keras lainnya) secara online. Di samping kekurangan-kekurangan yang masih harus dibenahi perlahan, ternyata CBT memiliki lebih banyak manfaat.

Manfaat dan kelebihan inilah yang menjadi alasan mengapa sekolah juga harus menerapkan CBT secepatnya. Apa saja?

Ilustrasi ujian online (Computer Based Test).

 

1. Menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang tak bisa dicegah. Ujian dengan metode konvensional yang menggunakan kertas sudah berjalan ratusan bahkan ribuan tahun. Kini zaman mulai berubah menuju ke dunia digital. Satu-persatu negara, satu-persatu aspek kehidupan manusia, semuanya akan berganti menjadi sistem digital. Jika tidak secepatnya beradaptasi, maka pendidikan Indonesia akan semakin tertinggal dan terlindas oleh zaman. Mau tak mau, suka tak suka, zaman digital akan segera menjadi pilihan yang wajib dipakai.

2. Menghemat anggaran. Butuh anggaran yang cukup besar untuk melaksanakan ujian dengan metode konvesional, karena sekolah harus mengeluarkan biaya untuk mencetak soal dan lembar jawabannya. Tidak heran jika pada saat-saat tertentu seperti latihan atau ulangan harian, guru hanya mengedarkan lembar jawaban saja, sedangkan soal-soalnya diberikan secara lisan atau tertulis di papan tulis. Namun dengan CBT, anggaran kertas untuk ujian tidak diperlukan lagi. Hanya dengan satu komputer saja, sekolah sudah bisa menggunakannya untuk ujian tanpa batas, bahkan latihan harian sekalipun.

3. Menghemat waktu dan tenaga guru dalam proses persiapan dan sesudah ujian. Guru tidak perlu disibukkan dengan persiapan ujian yang panjang, seperti mencetak dan memperbanyak kertas ujian. Cukup dengan satu kali meng-input soal ke server, seluruh siswa sudah bisa mengikuti ujian. Begitu juga dengan waktu pasca ujian, guru tidak perlu pusing memeriksa hasil ujian yang menumpuk berlembar-lembar. Sistem CBT akan mengakumulasi secara otomatis nilai hasil ujian para siswa berdasarkan kunci jawaban yang telah diinput sebelumnya.

4. Memudahkan siswa saat mengerjakan ujian. Siswa tidak perlu membawa dan meminjam alat tulis, tidak perlu menyilang jawaban dan mencorat-coretnya jika salah. Melalui komputer pada CBT, siswa hanya harus mengklik jawaban yang benar dan mengkliknya lagi (undo click) jika salah. Saat ada gambar soal yang kecil dan tidak terlalu jelas, siswa bisa memperbesarnya dengan meng-klik pilihan “zoom” hingga gambar terlihat cukup jelas.

5. Hasil ujian menjadi lebih cepat dan akurat. Perhitungan nilai otomatis oleh sistem komputer akan meminimalisir kesalahan manusia (human error) dalam pemeriksaan. Sistem komputer akan mencocokkan jawaban siswa dengan kunci jawaban yang telah diinput guru sebelumnya. Hasil nilai pun keluar lebih cepat, tidak butuh waktu berhari-hari. Seketika ujian selesai, hasil nilai muncul secara otomatis dan dapat disimpan secara lebih praktis menjadi arsip guru.

6. Menjaga kelestarian bumi. Berapa banyak pohon yang telah ditebang untuk menyuplai kebutuhan kertas manusia, sementara polusi semakin bertambah? Dengan mengurangi pengunaan kertas, artinya sekolah telah berkontribusi langsung dalam menjaga kelestarian bumi. Mari ciptakan bumi hijau!

 

 

sumber :

( https://pendidikan.id/news/category/tips-tips-pendidikan/ )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *