SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta memberikan berbagai model pengalaman pembelajaran melalui kegiatan Field Study. Kegiatan yang dilaksanakan Selasa (17/1) diikuti oleh siswa Kelas X dan Kelas XI SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta didampingi 12 pembimbing mengadakan field study ke beberapa sumber belajar di sekitar Yogyakarta. Diantaranya : Museum Biologi, BPPTK (Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian, Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka, Taman Wisata Prambanan dan Boko, Pembuatan keramik Bapak Dasilan di daerah Pundong Bantul, dan Lab. Geospasial Parangtritis selama selama satu hari Selasa, 17 Januari, 2012. Kegiatan ini memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap,dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil bekerja dan melibatkan beberapa indra dengan menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaaan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik,menyenagkan dan efektif. Field study juga melibatkan secara sadar semua indra, termasuk otak kanan dan otak kiri. Field study menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan engeksresikan apa yang sedang dipelajari dengan mengembangkan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar. Seseorang ingin belajar ketika melihat dengan sadar manfaat dan pentingnya bahan ajar. Guru Pembimbing Kelas X diantaranya adalah (Heru Minarto, S.Pd, Dra. Murniati, Aprillia Suharwanti, S.Pd dan Arwan Sabditama, S.Pd). Guru pembimbing Kelas XI adalah Drs. Suyanto, Dra. Siti Zakiyah, Ir. Murtiningtyas, Dra. Siti Muchalimatun, Dwi Wahyu P. S.Pd, Siwi Yuni Artati, S.Pd.
Kepala SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, Dra. Hj. Sri Istifada, M.Si. berpesan agar seluruh peserta dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari kegiatan field study. Di samping itu, mereka harus dapat membawa nama baik Muhammadiyah 5 Yogyakarta.
Rombongan berangkat dari Muhammadiyah 5 pukul 07.45 menuju Museum Biologi yang bealamat di jalan Sultan Agung no. 22, sebelah timur PDM Kota Yogyakarta. Di Museum Biologi banyak terdapat koleksi awetan hewan maupun tumbuhan. Museum Biologi merupakan pusat informasi untuk pengembangan pendidikan dan penelitian khususnya keanekaragaman hayati. Museum ini berdiri sejak tahun 1969 yang diprakarsai oleh Prof. Drg. RG. Indrayana, dan Prof. Ir. Moeso Soeryowioto. Museum Biologi mengkhususkan koleksi flora dan fauna sekitar 3.752 spesimen. Koleksi herbarium meliputi herbarium kering, herbarium basah dan koleksi kayu. Koleksi hewan sekitar 1.125 spesimen diantaranya hewan yang wajib dilindungi, diantaranya komodo, beruang madu, harimau, cendrawasih, terenggiling, buaya putih. Disana para peserta di beri penjelasan tentang cara pengawetan flora dan fauna dengan cara kering maupun basah.
Selain itu siswa juga belajar mengidentifikasi hewan maupun tumbuhan yang ada di KebunBinatang Gembiraloka Yogyakarta.
Untuk mempraktekkan langsung bahasa inggris yang sudah diterima di kelas maka para peserta diwajibkan dapat berkomunikasi langsung dengan para wisatawan asing yang ada di Candi Prambanan. Yang tidak kalah menarik adalah mencoba membuat keramik langsung di tempat bapak Dasilan di Pundong Bantul.